Jika di Indonesia marak program pencarian bakat, mulai yang membebek AS
dengan Indonesian Idol, Big-Brother, X-Faktor, hingga yang lokal: IMB
(Indonesia Mencari Bakat), ternyata negara-negara Arab pun tengah
dihebohkan oleh program acara Star Academy yang mulai mewabah dari
Libanon hingga Saudi Arabia, negeri yang di dalamnya terdapat kiblat dan
tanah suci umat Islam.
Tak jauh beda dengan Miss World,
program Star Academy pun menjadi magnet bagi kerumunan kaum hawa dan
tampilnya wanita-wanita suci yang mengumbar aurat hingga kelihatan
aurat-aurat utamanya. Tentu ini menjadi reality TV Show yang membuat
stasiun TV Lebanese Broadcasting Corporation (LBC) laris manis. Hingga
Imam Masji Al-Haram, Syaikh Sudais menentang keras acara tersebut dengan
bahasa Star Academy ‘weapon of mass destruction’ yang jauh lebih
berbahaya daripada bom nuklir.
Kegundahan Syaikh Abdurrahman
As-Sudais sangat wajar. Karena setelah ditelusuri, Star Academy dan
hampir semua program pencarian bakat didirikan dan didanai oleh Yahudi.
Dalam acara Dialog Today di TV Israel, pendiri dan pendonor program Star
Academy Malhom Ukhonuc buka-bukaan seperti terangkum dalam dialog
berikut:
R: Bagaimana perasaan anda, setelah sekian lama
berjibaku akhirnya program Star Academy diterima dan diadakan di
negara-negara Islam?
MU: Amazing ... unpredictible. Namun tetap saja, perlu waktu panjang agar target-target kita (Yahudi) bisa tercapai!
R: Apa maksudnya masih perlu waktu lama?
MU: Ya .. setelah sekian lama kita mengadakan riset and depelovemnt.
Mulai dari mengupayakan agar program-program kita diterima di Eropa,
kemudian di negara-negara Arab. Namun tetap, sebelum cita-cita besar
kita Israel Raya belum terwujud, maka perjuangan kita belum sukses.
R: Apa alasannya anda begitu yakin, cita-cita Israel Raya bisa terwujud dengan ide-ide Reality Show?
MU: Mudah saja. Kita semua paham, bahwa kaum muslimin dalam kondisi
sangat jauh dari panduan agamanya. Namun di sisi lain, kita cermati,
kaum muda muslim malah makin konsisten-komitmen-dan konsekwen dengan
keIslamannya. Bila hal ni dibiarkan membesar, sangat membahayakan masa
depan negara kita (Israel).
R: Mengapa dengan Reality Show seperti Star Academy dan lainnya dapat anda gunakan untuk merusak umat Islam?
MU: Sebab, kita semua menginginkan, umat Islam itu tetap jauh dari agamanya.
R: Lalu apa strategi hari ini dan selanjutnya setelah program reality show?
MU: Kita akan perangi wanita-wanita muslimah.
R: MEngapa wanita muslimah bukan pemuda muslimnya?
MU: Karena kita paham, jika muslimah mengalami pergeseran nilai, maka satu generasi umat Islam akan bergeser dan absurd.
R: Dengan cara apa anda memerangi wanita muslimah?
MU: Hari ini kita akan memerangi wanita-wanita muslimah dan merusaknya,
mulai dari merusak akal, pemikiran, hingga fisik. Ketika kita berhasil
merusak kaum muslimah, kita telah merusak umat Islam dengan daya rusak
yang lebih menghancurkan daripada serangan tank, pesawat tempur, atau
nuklir sekalipun. Kini kita makin dipermudah dengan adanya Smartphone,
BB. Kaum wanita disibukkan dengan mainan baru itu. Tentu program-program
lain, masih dirancang dan dirahasiakan!
R: Apakah anda turut serta di program Star Academy yang diadakan di Libanon juga negara-negara Arab seperti Saudi Arabia?
MU: Tentu saja. Kita menjadi donatur utama Star Academy di
negara-negara Arab. Gelontoran dana kami kirimkan secara terus menerus.
Kita memanfaatkan kondisi umat Islam yang tengah tertidur. Sebab jika
umat Islam terbangun, umat Islam akan mampu mengambil kembali apa yang
telah kita curi. Dan Islam akan kembali jaya, seperti beberapa abad
lampau.
Dari keterusterangan tokoh Yahudi di atas, alangkah
indahnya jika umat Islam -mulai dari Indonesia- menentang semua program
apapun yang berujung pada penghancuran sumber daya termahal, yaitu: kaum
muslimah. Kepada para gubernur, bupati, dan para menteri yang masih
memiliki keterpanggilan menjaga Islam dan umat Islam dari dekadensi
moral dan angkara murka, ini adalah lapang jihad yang bisa dilakukan
dengan kekuasaan yang dimiliki.
Buatlah program-program
pembinaan muslimah yang simultan. Arahkan mereka untuk menjadi
entrepreuner sejati. Kepada kita kaum lelaki, baik sebagai
ayah-kakak-adik-suami, jadikan muslimah harta karun yang harus dirawat
dan dimuliakan. Semangatlah mencari rezeki. Jangan izinkan mereka
bekerja yang tidak sesuai fitrahnya. Sejahterakan kaum hawa. Agar
generasi unggul terlahir dari rahim suci mereka. Wallahu A'lam.
Selengkapnyah...