Nabi
Hud a.s. adalah putra Sam bin Nuh a.s., berarti beliau adalah cucu Nabi
Nuh a.s. diutus kepada kaum 'Ad, yaitu suatu kaum yg berada di sebelah utara Hadramaut dari negeri Yaman.
Kaum 'Ad dikenal dg perawakannya yg besar dan kuat, memiliki harta yg berlimpah dari hasil bumi dan kebun-kebun mereka, sehingga mampu membangun rumah-rumah dan istana yang indah sbg tempat tinggal mereka.
Tetapi sayang, mereka menganggap bahwa apa yg mereka dapatkan itu bukan berasal dari Allah, sehingga mereka tidak mau beribadah kepada Allah dan hanya mau mengabdi kepada berhala-berhala yg mereka agungkan.
Nabi Hud a.s. Menyeru mereka agar beribadah kepada Allah s.w.t., supaya hidup mereka bertambah berkah dan jauh dari kesesatan. Namun kaum 'Ad tidak mau mendengarnya, bahkan mereka semakin durhaka dan melampau batas. Mereka jg berani menantang datangnya adzab dari Allah s.w.t.
Pada suatu hari, langit mendung, awan hitam berarak bergulung-gulung. Kaum 'Ad berkata: "Awan itu sebagai pertanda hujan akan turun menyiram tanaman dan memberi minum ternak kita". Nabi Hud a.s. berkata : "Bukan, awan itu justru membawa angin yg akan membinasakan kalian, angin yg dipenuhi siksa".
Dan benarlah perkataam Nabi Hud a.s., beberapa saat kemudian angin berhembus sangat keras dan sangat dingin, masuk ke rumah-rumah mereka melalui pintu dan jendela yg hancur. Hal itu berlangsung selama tujuh hari delapan malam, hingga kaum 'Ad bergelimpangan terbujur kaku di rumah-rumah mereka. Maka binasalah mereka tanpa tersisa.
Sedangkan Nabi Hud a.s. dan para pengikutnya tetap berada di rumah-rumah mereka tanpa merasakan hembusan dahsyat angin terebut. Allah s.w.t. menyelamatkan mereka, orang-orang yg beriman.
Kemudian mereka meninggalkan tempat tersebut dan pindah ke Hadramaut untuk membangun kehidupan yg baru. Mereka tetap disana sampai akhir hayat mereka.
Sumber : Hasbi Al Anshari, Kisah 25 Nabi dan Rasul, Cahaya Ilmu Bandung : 2011.
Kaum 'Ad dikenal dg perawakannya yg besar dan kuat, memiliki harta yg berlimpah dari hasil bumi dan kebun-kebun mereka, sehingga mampu membangun rumah-rumah dan istana yang indah sbg tempat tinggal mereka.
Tetapi sayang, mereka menganggap bahwa apa yg mereka dapatkan itu bukan berasal dari Allah, sehingga mereka tidak mau beribadah kepada Allah dan hanya mau mengabdi kepada berhala-berhala yg mereka agungkan.
Nabi Hud a.s. Menyeru mereka agar beribadah kepada Allah s.w.t., supaya hidup mereka bertambah berkah dan jauh dari kesesatan. Namun kaum 'Ad tidak mau mendengarnya, bahkan mereka semakin durhaka dan melampau batas. Mereka jg berani menantang datangnya adzab dari Allah s.w.t.
Pada suatu hari, langit mendung, awan hitam berarak bergulung-gulung. Kaum 'Ad berkata: "Awan itu sebagai pertanda hujan akan turun menyiram tanaman dan memberi minum ternak kita". Nabi Hud a.s. berkata : "Bukan, awan itu justru membawa angin yg akan membinasakan kalian, angin yg dipenuhi siksa".
Dan benarlah perkataam Nabi Hud a.s., beberapa saat kemudian angin berhembus sangat keras dan sangat dingin, masuk ke rumah-rumah mereka melalui pintu dan jendela yg hancur. Hal itu berlangsung selama tujuh hari delapan malam, hingga kaum 'Ad bergelimpangan terbujur kaku di rumah-rumah mereka. Maka binasalah mereka tanpa tersisa.
Sedangkan Nabi Hud a.s. dan para pengikutnya tetap berada di rumah-rumah mereka tanpa merasakan hembusan dahsyat angin terebut. Allah s.w.t. menyelamatkan mereka, orang-orang yg beriman.
Kemudian mereka meninggalkan tempat tersebut dan pindah ke Hadramaut untuk membangun kehidupan yg baru. Mereka tetap disana sampai akhir hayat mereka.
Sumber : Hasbi Al Anshari, Kisah 25 Nabi dan Rasul, Cahaya Ilmu Bandung : 2011.
Share
|
0 komentar:
Posting Komentar
kritik dan saran diterima
Silahkan berkomentar. . .