English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
ingin mendapatkan SMS TAUHIID setiap hari => Ketik : DAFTAR#NAMA#KOTA contoh : DAFTAR#ADI#BDG kirim ke 0821-303030-38 / 0878-2525-2626 <= GRATIS terima SMS TAUHIID setiap hari, insyaAlloh. . .。

Sejarah Nabi Nuh A. S.


Nabi Nuh a.s. adalah keturunan yang kesepuluh dari Nabi Adam a.s., beliau berada di wilayah Armenia, di tengah kaumnya yang selalu bertindak sewenang-wenang, sombong dan zhalim. Mereka juga merupakan para penyembah berhala, mereka selalu mengagungkannya, memujanya dan berdo’a kepadanya. Sedikitnya ada lima berhala yang selalu mereka sembah, yaitu berhala WADDA’, SUWA, YAGUTS, YA’UQ , dan NASHR.

Nabi Nuh a.s. mengajak mereka agar beribadah kepada Allah dan meninggalkan berhala-berhala itu, karena berhala-berhala tersebut hanyalah benda mati yang tidak mampu berbuat apa-apa. Tetapi mereka menolak ajakan beliau dan bahkan mencemooh, mengejek serta menantang datangnya siksaan Allah s.w.t.

Karena semakin hari mereka justru semakin jauh dari kebenaran serta bertambah sesat dan jahat. Maka Nabi Nuh a.s. berdo’a kepada Allah s.w.t. agar segera menurunkan siksa. Alllah Maha Tahu lagi Maha Mendengar do’a hamba-Nya, lalu Allah memerintahkan Nabi Nuh a.s. untuk membuat sebuah perahu besar (bahtera).

Ketika kaumnya melihat Nabi Nuh a.s. membuat bahtera, mereka justru menertawakannya dan menganggap Nabi Nuh a.s. telah berbuat yang sia-sia. Namun Nabi Nuh a.s. tetap bersabar dan memberitahukan mereka bahwa siksa Allah s.w.t. akan segera tiba. Tetapi mereka tak pernah mempercayainya.

Pada suatu hari turunlalh hujan dan tak berhenti selama berhari-hari, maka bersemburanlah mata air di bumi, hingga terjadilah banjir besar. Kaum Nabi Nuh a.s. berlarian mencari tempat yang lebih tinggi, tetapi air bah mengejar dan menenggelamkan mereka.
Sedangkan para pengikut Nabi Nuh a.s. menaiki bahtera disertai beberapa pasang hewan sesuai perintah Allah s.w.t. Mereka semua selamat dari dhsyatnya bajir tersebut.

Kini orang-orang durhaka itu telah binasa, termasuk istri dan salah seorang putra Nabi Nuh a.s. yang menolak ajakan beliau dan tidak mau beriman kepada Allah s.w.t.

Ketika air bah telah surut, kappal Nabi Nuh a.s. pun berlabuh di bukit Judy. Kemudian Nabi Nuh a.s. dan para pengikutnya mulai membangun kehidupan baru, yang jauh dari kesesatan dan perbuatan syirik. Nabi Nuh a.s. wafat pada usia 950 tahun setelah beliau menjalankan tugas mulia sebagai nabi dan rasul Allah s.w.t.

Sumber: Hasbi Al Anshari, Kisah 25 Nabi dan Rasul, Cahaya Ilmu Bandung : 2011
>

Share |

0 komentar:

Posting Komentar

kritik dan saran diterima

Silahkan berkomentar. . .

 
Unduh Adobe Flash player
 
© Copyright by mediaHATI| Template by Blogger Templates